Mau dapet uang sambil internetan?

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Friday, August 6, 2010

Belajar Dari Para Semut


 17+



Semut semut kecil, saya mau tanya……


Masih ingatkah kita semua dengan lagu anak-anak tersebut? Lagu tentang semut yang sangat familiar. Semut, mungkin sebagian besar dari kita tidak terlalu peduli dengan binatang kecil yang satu ini. Terkadang kita menganggap kehadiran semut hanya sebagai pengganggu, tukang curi makanan. Kita bahkan tak segan-segan untuk membasmi serangga kecil yang satu ini. Berbagai cara kita lakukan agar rumah kita tidak di hinggapi semut. Entah dengan menyiram dengan minyak tanah, atau dengan kapur yang khusus di buat untuk membasmi semut.

Tetapi sebenarnya, sebagai mahluk yang di ciptakan Tuhan paling sempurna di antara mahluk-mahluk lainnya, banyak hal yang bisa kita pelajari dari semut. Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni.

Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Kecuali di Islandia, Greendland dan Hawai, semut telah menguasai semua tanah di bumi. (Wikipedia) Semut terbagi dalam kelompok-kelompok, yaitu semut penjaga yang bertugas menjaga sarang dari adanya bahaya. Lalu ada semut pekerja, semut yang bertugas membersihkan sarang, menggali lubang untuk sarang yang baru, dan mencari makanan untuk di bagikan kepada semut-semut yang lain.

Dan yang terakhir adalah ratu semut. Ukuran tubuhnya berbeda dengan semut-semut yang lain. Ratu semut mempunyai ukuran yang lebih besar. Ratu semut tidak bergerak, hanya diam di satu tempat, tidak mencari makan dan lain-lain. Semut pekerja-lah yang mempunyai tugas untuk menjaga dan merawat ratu semut. Memberinya makan, menjaga telur-telurnya bahkan membersihkan tubuhnya. Apabila sang ratu mati, maka akan ada ratu baru yang menggantikan kedudukannya.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari semut?

1. Kerja sama yang kuat Semut adalah binatang yang berkoloni. Semut yang mungkin selama ini kita kira sebagai binatang yang lemah, ternyata adalah binatang yang paling kuat di bumi, terutama dalam hal bekerja sama. Dalam mencari makanan misalnya, ketika mencari makanan, mereka keluar bersama-sama. Mereka mengangkut makanan secara bersama-sama, untuk kemudian di bagikan kepada semut-semut yang lainnya untuk di makan bersama-sama. Bila ada salah seorang dari mereka yang merasa berat dalam mengangkat makanannya, maka berkumpullah yang lain untuk membantu.

2. Disiplin Semut bisa di katakan merupakan binatang yang paling disiplin, terbukti dengan tidak pernah absennya semut pekerja dalam mencari makanan pada setiap musim panas. Mereka mencari makanan sebanyak-banyaknya untuk persediaan musim dingin. Semut-semut pekerja juga tidak pernah berhenti merawat dan menjaga sang ratu. Begitu pula dengan semut penjaga yang tidak pernah meninggalkan “pos penjagaannya” di depan pintu sarang mereka. Bahkan setiap saat, mereka akan bolak balik untuk memastikan keamanan di dalam sarang.

3. Setia Semut merupakan binatang yang setia. Setia terhadap ratunya, setia terhadap kelompoknya. Para semut pekerja tidak akan pernah berhenti merawat dan memberikan makan untuk sang ratu dan semut-semut lain dalam kelompoknya.

4. Kompak Semut selalu kompak dalam segala hal, bukan hanya dalam mencari makanan, tetapi dalam membangun sarang baru dan mengusir musuh yang datang mengancam. Mereka selalu bahu membahu dan saling membantu, tidak saling menjatuhkan. Sebagai contoh, kita pasti pernah merasakan gigitan semut. Tindakan itu dilakukan, karena mungkin kehadiran kita dianggap sebagai ancaman bagi mereka. Dan biasanya mereka melakukan hal tersebut secara bersama-sama.

5. Pekerja Keras Semut adalah binatang pekerja keras, dan sepertinya mereka tidak pernah mengeluh kecapaian. Mereka selalu mengerjakan apa yang memang telah menjadi tugas mereka masing-masing di dalam kelompok. Tanpa tendensi apapun. Contohnya ketika membuat sarang, bayangkan saja, apabila diluruskan, panjang sarang semut bisa mencapai 7 km. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan kerja keras.
Dalam Islam, kedudukan semut di mata Allah tidaklah main-main. Dari Hadist Riwayat Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang Nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan Wahyu kepadanya. Allah berfirman: ” Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih.”

Demikianlah, dari sifat-sifat semut di atas, kita sebagai manusia tentunya dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga. Saat ini, tidak sedikit manusia yang seperti kehilangan sifat manusianya dan menjadi tidak manusiawi. Apa yang terjadi di negeri ini juga bisa jadi merupakan cerminan dari semakin hilangnya nilai-nilai persatuan kita sebagai warga negara Indonesia yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kita saling membunuh, saling mencaci dan memaki. Padahal kita mempunyai akal pikiran, yang seharusnya di pergunakan dengan sebaiknya. Akal pikiran kita pasti tahu, bahwa kehancuran yang terjadi di negeri ini adalah salah. Kita bukan berusaha untuk meperbaikinya, malah terkadang kita semakin memperburuk situasi.

Marilah kita bersama-sama belajar dari semut, belajar menjadi beradab, saling hormat-menghormati, bahu-membahu dalam membangun kehidupan yang lebih baiksebagai sesama manusia, mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

No comments:

Post a Comment