Mau dapet uang sambil internetan?

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Monday, February 22, 2010

Place I Remember

Begitu banyak yang terjadi selama enam tahun ini, ada yang pergi, ada yang datang. Moment-moment yang ga akan pernah gw lupain, tempat dimana gw belajar tentang hidup, tentang cinta, tentang persahabatan. Inilah sebagian dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun yang ga akan pernah hilang dalam ingatan gw. Sahabat, inilah hal-hal yang telah kita lalui bersama, yang nanti suatu saat, jika waktu yang akan memisahkan kita, ingatlah moment-moment ini..Aku mencintaimu sahabat!! Kalian yang terhebat..



 
 
 
  
  
  
  
  
 



Saturday, February 20, 2010

Prostitusi Terselubung Di Kota Jogja

Akhir-akhir ini, kita seperti di mabukkan dengan berita-berita seputar dunia situs pertemanan Facebook. Namun, berita yang di angkat yaitu merupakan efek negatif dari penggunaan facebook. Seperti yang pernah saya bahas sebelumnya dalam artikel " Perlukah Facebook Di Haramkan?? ", saya sangat tidak setuju dengan judul berita " efek negatif dari facebook ". Menurut saya, itu bukan merupakan efek negatif dari Facebook, melainkan sifat negatif dari pengguna facebook.

Selain kasus-kasus penculikan anak gadis di bawah umur, ada sebuah kasus yang masih hangat, yaitu tentang penjualan perempuan atau gadis-gadis di bawah umur melalui facebook. Atau mungkin lebih pantas kita sebut sebagai " pelacuran " atau " prostitusi " online yang kebetulan saja media yang di pergunakan adalah facebook. Kasus yang terjadi di Surabaya itu memang sangat memperihatinkan. Seharusnya kasus-kasus seperti inilah yang menjadi perhatian pemerintah, bukan lalu membuat RUU yang menjadi polemik di masyarakat, seperti RUU rpm konten maupun RUU nikah siri. Sungguh sangat tidak masuk di akal, ketika pemerintah berusaha "mengharamkan" pernikahan siri yang merupakan perbuatan yang sebenarnya tidak haram menurut Agama Islam, namun lalu berusaha melegalkan prostitusi dengan memungut pajak. Ironi memang, tetapi  dalam kesempatan ini, saya tidak akan membahas tentang permasalahan tersebut.

Kasus yang terjadi di Surabaya bukan merupakan hal yang baru. Terutama bagi masyarakat Kota Jogja. Mengapa saya berkata demikian? Karena jauh sebelum adanya facebook, kasus yang terjadi di Surabaya tersebut sudah menjadi hal yang biasa terjadi di kota Jogja. Kota Jogja memang mempunyai tempat lokalisasi yang " resmi " dan terkenal, yaitu sarkem. Sarkem sesungguhnya merupakan singkatan dari jalan pasar kembang, jalan yang terletak di sebelah utara Jalan Malioboro. Lokalisasi ini merupakan sebuah kompleks perkampungan warga yang di alih fungsikan menjadi losmen-losmen yang berjejer. Lokalisasi ini terletak pada sebuah gang sempit dan berliku-liku, seperti labirin. Sangat kotor dan kumuh. Maka sangat wajar, apabila tarif dari para penjaja seks di sini bisa di bilang murah meriah :p.

Tetapi jangan salah, Sarkem hanya merupakan bagian terkecil dari besar dan maraknya prostitusi terselubung di Kota Jogja. Sebut saja Salon plus-plus. Di sepanjang jalan ringroad utara, dari arah bandara, dapat kita jumpai salon-salon yang menawarkan jasa pemijatan. Tetapi sesungguhnya, salon tersebut bukan melayani pemijatan yang sebenarnya. Salon tersebut juga menyediakan jasa "plus", sama seperti ketika kita berada di Sarkem. Namun biasanya, tarif untuk penjaja seks di salon lebih mahal apabila di bandingkan dengan lokalisasi Sarkem. Kalau di sarkem tarifnya berkisar antara 70-100 ribu, sedangkan di salon plus tarifnya berkisar antara 100-200 ribu. Salon-salon tersebut menyediakan kamar-kamar  khusus. Memang terlihat sangat rapi, karena dari luar hanya terlihat seperti sebuah salon kecantikan biasa.

Selain salon, prostitusi terslubung yang terjadi di Kota Jogja juga biasanya menggunakan iklan pada surat kabar lokal di Jogja. Biasanya terdapat pada iklan pengobatan. Dalam iklan tersebut, mereka menjual jasa pemijitan. Tetapi coba saja anda hubungi nomor telponnya, dan lalu tanyakan berapa tarifnya. Sangat mahal, karena memang, sesungguhnya bukan jasa pemijitan yang di tawarkan, namun jasa "plus" yang tentunya menggiurkan :D. Prostitusi jenis ini ada dua macam, ada yang bisa di tempat (menyediakan kamar) dan ada yang khusus di panggil (kita menyewa kamar hotel). Tarifnya beragam, mulai dari 200 ribu short time, sampai 400 ribu. Harga di luar tarif menyewa kamar hotel.

Dan yang masih menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat, yaitu melalui media Internet. Jauh sebelum adanya facebook, di Jogja sendiri sudah sangat biasa terjadi transaksi seks melalui media internet. Biasanya para penjaja seks atau bahkan mungkin mami atau germonya chating melalui MiRC, dengan nick yang bermacam-macam sehingga kita akan dengan mudah menemukannya. Lalu ketika ngobrol, mereka biasanya memberikan email friendster atau facebook untuk memperlihatkan poto-poto mereka. Mereka memberikan nomor telepon untuk kemudian kita hubungi. Tarifnya beragam, mulai 200-500 ribu short time tergantung negosiasi diluar biaya penyewaan kamar hotel. Tetapi akhir-akhir ini, yang menjadi trend adalah seks di warnet. Memang prostitusi jenis ini tidak melayani hubungan badan, mereka biasanya hanya mau melayani oral seks, seperti maaf, menghisap kelamin pria. Prostitusi jenis ini biasanya di lakukan di sebuah warnet, dimana warnet tersebut mempunyai boks yang tinggi dan tertutup. Warnet tersebut terletak di kawasan ramai mahasiswa. Teman saya yang bekerja pada warnet tersebut mengatakan bahwa, pemilik warnet telah membayar sejumlah "uang keamanan" kepada seorang aparat TNI untuk menjamin terhindarnya warnet tersebut dari operasi-operasi yang di lakukan olah institusi yang berwenang. Jadi warnet tersebut merupakan tempat yang benar-benar aman untuk melakukan hal-hal yang berbau prostitusi.

Selain hal-hal tersebut diatas, di Jogja mungkin masih banyak lagi cara-cara yang di pergunakan oleh para pengusaha "esek-esek" untuk memasarkan "daganyannya" kepada konsumen. Inilah realita yang sedang kita hadapi bersama. Baik dan buruk, itu kembali kepada diri kita masing-masing. Atau mungkin, anda mau mencobanya??


BIG RESPECT!!!

Thursday, February 18, 2010

Perasaanku Tentang Perasaanku Kepadamu

Saya tahu, judul itu persis sama dengan judul lagu Dewa19. Lalu mengapa saya menaruh judul lagu Dewa19 tersebut sebagai judul dalam tulisan saya kali ini? Yup, kali ini saya akan mencoba mengeluarkan unek-unek saya, atau mungkin lebih tepatnya curhat saya. Boleh ya? Hehe..

Saat ini, saya merasa sebagai seorang pecundang, seorang yang selalu kalah. Saya merasa saya adalah seorang manusia yang paling bodoh sedunia. Bagaimana tidak, saat ini saya sedang mencintai seseorang yang sama sekali sudah tidak mempunyai rasa sedikitpun terhadap saya. Atau mungkin, lebih tepatnya sudah tidak memiliki rasa apa-apa. Karena memang, dulu dia pernah merasa mencintai dan menyayangi saya.

Lalu kenapa saya mengatakan bahwa diri saya adalah seorang yang sangat bodoh? Karena saya masih saja sering berharap, menganggap masih ada kesempatan bagi saya untuk mendapatkan kembali hatinya. Padahal, saya tahu, saya selama ini sudah benar-benar tidak di anggap sama sekali. Tetapi saya seperti tidak peduli, saya terus memperlakukan diri saya seperti seekor keledai bodoh, yang harga dirinya di injak0injak, yang perasaannya disakiti.

Tidak, perempuan itu tidak salah. Dia sudah dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mau bersatu dengan saya lagi. Apapun kondisinya. Lalu mengapa saya masih berharap padanya? Dengan kebodohan saya, saya menyadari, bahwa memang, cinta itu adalah " sesuatu " yang sangat berbahaya. Saya yakin, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang dapat mendefinisikan arti cinta itu kepada saya. Karena saya yakin, pasti jawabannya akan berbeda-beda, dan saya tidak akan pernah mau dan mampu untuk menerimanya.

Saya sering menjadi seorang teman yang memberikan saran kepada teman lainnya ketika mereka sedang mengalami masalah percintaan. Kebanyakan berhasil. Setidaknya mereka menjadi lebih baik. Tetapi saya tidak pernah mampu mengaplikasikan apa yang sering saya katakan kepada teman-teman saya tentang cinta, mencintai dan di cintai. Saya terlalu lemah, saya takut. 

Saya sering bertanya kepada diri saya sendiri, kiranya apa yang akan saya perbuat selanjutnya, bagaimana saya harus mengatasi perasaan ini. Dan lalu, jawaban yang keluar dari diri saya adalah, tidak tahu.

Tuesday, February 16, 2010

Demokrasi Palsu

Dewasa ini, kita seperti di hadapkan pada sebuah situasi yang sangat membingungkan. Entah hendak dibawa kemanakah negara ini, apakah akan menjadi sebuah negara demokrasi yang sering di gembor-gemborkan oleh pemerintahan sekarang, ataukah malah kembali kepada jaman orde baru, namun dengan versi yang baru pula.

Pada jaman orde baru, kita sebagai rakyat dan warga negara Indonesia sangat di haramkan untuk mengeluarkan pendapat, terutama kritik-kritik terhadap keadaan sosial politik pada saat itu. Terutama kebebasan pers dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas benar-benar sangat di batasi.Namun, ketika berakhirnya masa orde baru di bawah kepemimpinan Soeharto, kita bagaikan seekor macan yang lepas dari kandangnya. Buas, brutal, tidak beraturan atau mungkin bahasa gampangnya adalah, kebablasan.

Tapi menurut saya, hal itu sangat wajar, karena memang selama jaman orde baru kita sama sekali tidak di berikan ruang untuk berpendapat, menyampaikan kritik, bahkan untuk berekspresi di bidang kesenian pun kita sangat di batasi. Saya ga bisa membayangkan, apabila keadaan sekarang seperti keadaan berpuluh-puluh tahun yang lalu, mungkin saya tidak akan bisa menuliskan ini.

Lalu kini, pemerintahan saat ini mungkin menyadari, bahwa apa yang terjadi sekarang sungguh di luar kendali. SBY sebagai seorang presiden sepertinya mulai merasa bahwa wibawanya sebagai seorang pemimpin telah hilang. Harga dirinya sebagai seorang pemimpin seperti di injak-injak. Dan akhirnya, melalui kementrian Komunikasi dan informatika berusaha meredam orang-orang seperti kita, berusaha membuat peraturan yang mengikat dan membatasi kita dalam memberikan pendapat maupun kritik.

Memang tidak secara terang-terangan, namun, kita semua pasti sudah mahfum, bahwa hal tersebut merupakan sebuah langkah politik yang coba di lakukan SBY di tengah merosotnya popularitasnya belakangan ini dikarenakan kasus century dan kasus-kasus lainnya.

Seperti yang kita ketahui bersama, setelah berakhirnya masa orde baru, SBY adalah presiden pertama yang di pilih secara langsung oleh rakyat. Sungguh merupakan prestasi yang sangat hebat. Pada waktu beliau terpilih, masyarakat Indonesia seperti menaruh harapan yang sangat besar, mengingat kondisi Indonesia yang sedang di landa keterpurukan pada saat itu. Dengan jargon demokrasi yang di bawanya, kita lalu merasa bahwa beliau memang berbeda, bahwa beliau adalah orang yang menghargai pendapat orang lain, baik itu berupa saran maupun kritik.

Akan tetapi, yang terjadi adalah, SBY seperti ketakutan, paranoid, merasa terancam, bahkan menganggap semua orang ingin menjatuhkannya. Orang meberikan kritik dan pendapat selalu di anggap fitnah dan propaganda yang mencoba untuk menjatuhkannya Padahal, beliau sendiri yang menggembar-gemborkan demokrasi. Walaupun memang, terkadang kita memang kebablasan, namun bukan berarti hal tersebut dapat di jadikan alasan untuk kemudian mencoba mempersempit ruang kita untuk berpendapat. Untuk berkreasi dan memberikan kritik. SBY seperti menggiring kita kembali kepada jaman orde baru, namun dengan topeng demokrasi. 

Menurut saya, demokrasi yang sedang kita bangun saat ini adalah demokrasi yang palsu, demokrasi yang tetap saja tidak memberikan dampak positif kepada rakyat banyak. Demokrasi kepura-puraan yang hanya menina bobokan kita untuk sesaat, dan kemudian membuat kita semakin menderita.

Jadi, melalui kesempatan ini, saya hanya ingin mengucapkan, selamat datang kembali orde baru versi baru. Tuggulah kejatuhanmu untuk yang kedua kalinya.


BIG RESPECT!!!

Saturday, February 13, 2010

Valentine's Itu..

Setiap tahun, menjelang tanggal 14 februari, kita, terutama Bangsa Indonesia selalu di hadapkan pada sebuah polemik, permasalahan atau bahkan mungkin menjadi sebuah perdebatan berkepanjangan yang tanpa akhir tentang apakah "merayakan" hari Valentine itu adalah haram atau tidak.
Sebelum saya membahas tentang haram atau tidaknya "merayakan" hari Valentine, mari kita sedikit mundur ke belakang, melihat sejarah 14 Februari yang di jadikan sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang.

Menurut sebuah sumber sejarah yang saya baca, kisah asal mula orang-orang merayakan hari Valentine dimulai pada jaman kerajaan Romawi sekitar abad ke III. Valentine, tidak lain adalah merupakan sebuah nama dari seorang pendeta yang hidup pada jaman kerajaan Romawi. Nama lengkapnya adalah St. Valentine. Dia hidup pada jaman Kaisar Claudius, seorang kaisar yang sangat kejam pada jaman itu. Konon ceritanya, Kaisar Claudius adalah seorang kaisar yang sangat kejam, yang sangat berambisi memiliki pasukan militer yang sangat besar. Ia menginginkan semua pria bergabung menjadi tentara di dalam pasukannya. Berdasarkan hal tersebutlah, ia melarang setiap lelaki untuk menikah, karena menurutnya, apabila setiap pria tidak menikah, maka mereka dengan senang hati akan bergabung di dalam pasukan dan ikut perang. Namun pendeta St. Valentine, menolak dengan tegas keinginan Kaisar Claudius yang melarang terjadinya pernikahan pada jaman itu. Menurutnya, keinginan itu sangatlah tidak masuk akal, bagaimana mungkin kita melarang manusia untuk menikah, sedangkan manusia itu diciptakan mempunyai perasaan untuk saling mencintai. Lalu, sang pendeta St. Valentine, meskipun secara diam-diam dan rahasia, masih melakukan tugasnya sebagai pendeta saat itu, yaitu menikahkan pasangan-pasangan pria dan wanita yang sedang jatuh cinta. Namun, lama-kelamaan, kejadian ini di ketahui oleh Kaisar Claudius. Ia sangat marah, dan lalu memberikan peringatan yang keras terhadap pendeta St. Valentine. Namun sang pendeta tak bergeming, ia masih saja melakukan tugas sebagai pendeta, dan terus menikahkan pasangan-pasangan yang tengah di landa asmara. Meskipun tentunya, secara diam-diam dan rahasia. Namun pada suatu malam, pendeta St.Valentine tertangkap basah ketika sedang melakukan pemberkatan terhadap pasangan yang akan menikah. Ia di jebloskan ke dalam penjara, lalu di kenai vonis hukuman mati oleh Kaisar Claudius. Kejadian ini, membuat masyarakat Roma pada saat itu justru bersimpati kepada pendeta St. Valentine. Banyak yang mengiriminya karangan bunga sebagai ungkapan cinta. Termasuk diantaranya adalah seorang gadis yang diceritakan disini merupakan seorang putri dari kepala penjaga penjara tempat pendeta St.Valentine dihukum. Ayah dari gadis ini mengijinkan ia untuk berkunjung menemui pendeta St. Valentine. Dalam cerita ini, tidak di sebutkan nama gadis tersebut. Seiring berjalannya waktu, kedua insan ini sepertinya saling jatuh cinta. Dan tibalah waktu hukuman mati untuk sang pendeta. Tepat pada tanggal 14 februari, kepalanya di penggal. Namun, disaat berlangsungnya proses hukuman mati, dia sempat menuliskan pesan untuk gadis itu, anak kepala penjara, isinya adalah ucapan terima kasih untuk segala perhatian dan bantuannya selama ia di dalam penjara. Diakhir pesan, ia menuliskan "Dengan Cinta, dari Valentinemu". Dan, kemudian, melalui pesan itulah, kini masyarakat dunia menjadikan tanggal 14 februari setiap tahunnya, menjadi hari Valentine, atau mungkin di sebut juga hari kasih sayang.

Lalu, bagaimanakah dengan masyarakat Indonesia? Tentunya, masyarakat Indonesia, dari yang awam ikut-ikutan, sampai yang mengerti tentang sejarah Valentine juga "merayakannya", meskipun sebagaimana kita ketahui bersama, terutama bagi kalangan umat Islam yang merupakan mayoritas di negara ini, hingga saat ini, Hari Valentine masih menjadi polemik yang berkepanjangan.

Saya adalah seorang muslim, saya memang tidak ahli mengenai masalah agama. Namun, mohon maaf sebelumnya, kalau boleh saya berpendapat, untuk apa kita terus berdebat tentang suatu masalah yang menurut saya, sangat sepele ini. Lalu, untuk apa pula kita berdebat tentang wacana mengharamkan merayakan hari Valentine ini? Menurut saya, masih banyak hal-hal yang sangat besar, yang sangat krusial yang sedang kita hadapi saat ini. Kalau hal sepele seperti ini di haramkan, lalu bagaimana dengan Presiden saat ini, mentri-mentri saat ini, yang tanpa belas kasihan, menjual nama rakyat, tetapi justru menyakiti hati rakyatnya? Seharusnya perbuatan seperti itulah yang di haramkan. Saya memang tidak merayakan Valentine, bukan karena saya tidak punya seorang pacar, tetapi menurut saya, kasih sayang terhadap sesama manusia itu bukan cuma satu hari, tetapi setiap hari, setiap detik, setiap menit. Namun saya juga tidak menyalahkan bagi yang sekedar "tuker" kado, atau saling memberi bingkisan terhadap orang yang mereka kasihi. Lihat? sungguh sepele bukan? hanya memberikan hadiah dan ucapan kasih sayang yang kebetulan mereka menjadikan momen tanggal 14 februari ini sebagai hari yang pas. Mungkin saja, mereka baru mempunyai uang yang cukup untuk membeli hadiah, tepat pada tanggal 14 februari. Saya belum melihat dengan jelas, ayat-ayat dalam Alquran yang menyebutkan bahwa saling memberi hadiah dan ucapan kasih sayang setiap tanggal 14 Februari itu adalah merupakan hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Atau kalau ada yang mengetahuinya, saya mohon bantuannya, sungguh, saya hanyalah orang yang awam. Dan masih menurut saya, kalau saja dasar-dasar pengharaman Hari Valentine karena merupakan hari raya dari agama Nasrani, saya tidak setuju. Karena melihat dari sejarahnya, Hari Valentine bukanlah merupakan hari raya Agama, tapi merupakan sebuah tradisi yang di lakukan masyarakat pada jaman kerajaan Romawi dan bahkan hingga kini. Tradisi untuk menghormati, atau setidaknya mengenang seorang pendeta, yang mengorbankan hidupnya demi menentang seorang Kaisar yang kejam, yang melarang adanya pernikahan antara sepasang manusia yang jatuh cinta, yang artinya, dia telah menyalahi kodrat dari terciptanya manusia itu sendiri, yaitu untuk berpasang-pasangan, saling mencintai dan saling menghormati antar sesama manusia. Walaupun tentunya, kecintaan kita terhadap Tuhan, harus di atas segalanya.

Tetapi sekali lagi saya ingatkan, bahwa ini merupakan pendapat saya secara pribadi. Saya hanyalah orang awam yang masih butuh ilmu dari orang-orang yang ahli. Dan, semua ini tentunya kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Karena sungguh, itu merupakan urusan kita masing-masing dengan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala seuatu!!!


BIG RESPECT!!!

Friday, February 12, 2010

Perlukah Facebook Diharamkan???

Kemarin saya membaca sebuah artikel di salah satu surat kabar lokal Yogyakarta. Isi artikelnya membahas tentang maraknya kejadian - kejadian negatif yang dilakukan oleh segelintir orang melalui situs - situs pertemanan, khususnya facebook. Salah satu kejadian yang masih segar dalam ingatan kita adalah, kejadian "diculiknya" seorang gadis dibawah umur bernama Nova, oleh seorang cowok  yang baru saja di kenalnya melalui facebook. Ada yang janggal dengan kata "diculik", menculik atau penculikan yang di ekspose media belakangan ini. Menurut hemat saya, Nova bukanlah di culik, melainkan memang ingin pergi bersama dengan kekasih yang baru saja di kenalnya melalui facebook. Namun, sangatlah wajar dan manusiawi apabila keluarga Nova sangat hawatir karena kepergian anak gadis mereka tidak melalui ijin terlebih dahulu, dan di lakukan dengan orang yang tidak mereka kenal sama sekali.

Lalu, terbentuklah sebuah opini, bahwa semua itu terjadi karena efek negatif dari situs - situs pertemanan yang ada saat ini, terutama facebook. Masyarakat lalu menilai, bahwa facebook merupakan sarana yang mempunyai banyak sisi negatif. Lalu di ceritakan lagi dalam artikel tersebut, bahwa pemerintah Mesir telah mengharamkan penggunaan situs Facebook, dengan alasan, makin banyaknya terjadi perselingkuhan di Mesir melalui facebook. Sungguh merupakan sebuah pemikiran yang sempit dan dangkal.

Mari kita mencoba untuk berpandangan lebih luas, bahwa segala sesuatu itu memang memiliki hal negatif dan hal yang positif pula. Seperti facebook, selain mempererat silaturahmi antar teman, facebook juga bisa di jadikan sarana menyampaikan informasi dan bahkan mungkin promosi usaha yang murah dan menguntungkan. Bukan hanya itu, facebook juga sering di gunakan untuk kampanye bagi orang - orang yang sedang mengikuti pemilu, entah sebagai calon legislatif, ataupun calon eksekutif, seperti Walikota, Gubernur atau bahkan Presiden. Facebook juga dapat di jadikan sarana untuk berdakwah, baik bagi umat Islam dan umat beragama lainnya. Bahkan facebook juga dapat digunakan untuk membangun dukungan dan membantu sesama. Terbukti pada kasus dua pimpinan KPK yang di zalimi oleh hukum di Indonesia. Dukungan facebooker dapat menjadi sebuah kekuatan yang akhirnya membebaskan dua pimpinan KPK tersebut dari ketidak adilan .Lalu, kasus koin untuk Prita dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut saya, kasus yang menimpa Nova, bukanlah sebuah dampak negatif dari facebook. Itu merupakan kelalaian orang tua yang mungkin saja, kurang dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya. Lalu, perlukah pemerintah Indonesia mengharamkan penggunaan facebook? Saya sangat tidak setuju. Menurut saya, bukan karena facebook lah semua dampak - dampak negatif itu terjadi. Tetapi, semua itu kembali kepada diri kita masing - masing, bagaimana caranya kita menyikapi kondisi yang berkembang saat ini. Pakah kita menelan mentah - mentah semua informasi yang kita dapatkan, ataukah kita menyaringnya terlebih dahulu
Apalagi jikalau melihat dari data yang berkembang, Indonesia adalah negara pengguna facebook tertinggi di ASEAN. Sekali lagi, marilah kita berpikiran luas, bahwa segala sesuatu itu, kembali kepada diri kita masing - masing.


BIG RESPECT!!!!

Thursday, February 11, 2010

Logika atau Perasaan??

Ada salah seorang teman yang menanyakan, apa dia harus menggunakan logikanya ataukah mengikuti perasaannya. Saya tidak tau pasti maksud dari pertanyaan itu, tapi kalau boleh menebak dan sepertinya memang masalahnya adalah perempuan. Yah, mungkin masalah hati, masalah percintaan, bisa juga masalah - masalah tentang hidup dan kehidupan. Lalu apa jawaban yang saya berikan? " Berhubung saya tidak ingin berdebat panjang, saya hanya mengatakan, kalau kamu terlalu sering mengikuti logikamu, lama - kelamaan kamu ga akan percaya lagi dengan Tuhan. "

Apa maksud dari jawaban yang saya berikan itu? Begini, jawaban saya tadi memang mungkin sangat singkat, namun menurut saya itu padat. hehe..Jawaban saya tadi memang berhubungan dengan keagamaan, karena satu hal yang perlu kita ingat, seburuk apapun kita sebagai manusia, sebandel apapun kita, kita harus mempunyai keyakinan, keimanan yang teguh, sehingga bagaimanapun berlikunya, belok kiri, belok kanan, tidak tentu arah, kita masih merupakan manusia yang beragama. Kita masih percaya Tuhan. Dan Tuhan, ga bisa kita logikakan. Banyak hal yang terkadang memang, terjadi di luar kehendak kita. Dan mungkin, jauh melenceng dari apa yang kita inginkan. Tetapi untuk kita ingat bersama, kita hanya mahluk ciptaan Tuhan, kalau kita memang percaya Tuhan itu ada. Jadi, segala yang terjadi di muka bumi ini, segala sesuatunya sudah menjadi kehendak Tuhan. Kita hanya perlu berusaha, berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik. Walaupun toh akhirnya, Tuhan jualah yang berhak dan yang Maha Tau atas segala sesuatu.

Kita harus belajar untuk memisahkan, kapan kita harus menggunakan logika kita, dan kapan kita harus menggunakan perasaan kita. Tidak semua hal dapat di logikakan. Contohnya Tuhan, roh, dan yang berkaitan dengannya. Bagi yang menyukai ilmu filsafat, atau yang sedang mempelajarinya, saya mohon maaf, tapi jikalau kita berusaha melogikakan agama, melogikakan Tuhan., sepertinya kita tidak akan pernah mampu, dan kalaupun bisa, saya yakin mungkin kita akan meragukan keberadaan Tuhan itu sendiri. Ada hal - hal yang memang kita diciptakan untuk tidak memikirkannya, atau tak mampu memikirkannya dengan akal sehat kita. Itu sudah menjadi kuasa Tuhan. Misalnya, secara logika, orang yang sudah meninggal tidak akan pernah bisa hidup kembali. Tapi coba tanyakan kepada orang yang pernah mengalami mati suri (sudah meninggal, lalu hidup lagi), apa - apa saja yang mereka alami. Kalau Tuhan berkehendak, Kun Fa Ya kun, Jadilah!! Maka niscaya, semua akan terjadi, walaupun secara logika, tidak akan pernah masuk akal. Itulah gunanya keimanan. Hal seperti ini mungkin tidak akan berlaku bagi orang - orang atheis, komunis atau sejenisnya. Yang dimana mereka merasa diri mereka jenius, pintar, sehingga tidak mengakui akan keberadaan Tuhan.

Tetapi menggunakan logika juga merupakan hal yang sangat penting. Tentunya jika dilihat dari permasalahan yang kita hadapi. Biasanya penggunaan logika dilakukan untuk permasalahan - permasalahan yang bersifat duniawi dan pasti. Misalnya, kenapa orang itu begini, atau kenapa orang itu bisa begitu, kenapa 1+1 = 2 dan seterusnya. Apabila di kaitkan dengan masalah percintaan, yang seharusnya, penggunaan logika bisa kita lakukan. Tapi apakah dalam percintaan kita pernah menggunakan logika kita? Agnez monica pernah bilang, cinta ini kadang - kadang tak ada logika. Saya tidak setuju, bukan kadang - kadang, tapi cinta sepertinya memang tidak mengenal logika sama sekali! Cinta itu bisa membuat kita menjadi gila, menjadi orang paling bodoh sedunia. Kita dapat melakukan hal - hal yang di luar nalar kita, jauh dari akal sehat, hanya demi memperjuangkan sesuatu yang di sebut cinta. Bahkan kadang kita lupa, cinta kita kepada manusia jauh melebihi cinta kita terhadap Tuhan. Dimana logikanya? Kalau kita percaya terhadap Tuhan, seharusnya kita bisa segera sadar, bahwa memang semestinya lah cinta kita terhadap Tuhan jauh melebihi cinta kita kepada sesama manusia. Itu logikanya!! Tetapi kita sering lupa akan hal itu, dan itu manusiawi, saya juga mengalaminya, mengalami saat - saat dimana saya adalah orang yang paling bodoh sedunia. Pada saat itu, perasaan bisa mengalahkan logika.
Tetapi ada kalanya, perasaan juga mengambil peranan penting dalam hidup kita. Ketika kita memutuskan untuk membantu seseorang, logikanya, kita tidak akan mendapatkan untung apa - apa, bahkan kita mungkin akan mengalami kerugian, kerugian harta, waktu dan sebagainya. Tapi perasaan cinta kita terhadap sesama, mendorong kita untuk membantu. Dan percayalah, mungkin bukan sekarang, bukan saat ini, tapi nanti, nanti akan ada hal - hal yang baik yang akan terjadi pada diri kita, percayalah.

Kesimpulan yang dapat di ambil adalah, kapan kita harus menggunakan logika  atau perasaan kita? Jawabannya yaitu, tergantung situasi yang sedang kita hadapi. Renungkanlah, pikirkanlah, kita pasti tau, kapan kita harus menggunakan perasaan kita sebagai manusia, atau kapan kita menggunakan akal sehat kita.


BIG RESPECT!!!

Wednesday, February 10, 2010

Damai Itu Indah

Belum lama ini, kita telah kehilangan salah seorang tokoh bangsa yang sangat besar. Besar dalam artian pengaruhnya dan kontribusinya bagi bangsa kita tercinta. K.H Abdurrahman Wahid, atau yang biasa kita sapa Gus Dur telah berpulang ke Rahmatullah, meninggalkan kita semua. Begitu banyak kebaikan dan hal - hal yang sangat berarti yang sudah beliau persembahkan bagi negara ini. Gus Dur adalah seorang tokoh fenomenal, dimana terkadang banyak dari kita yang merasa kebingungan atau bahkan mungkin tidak sefaham dengan pola pikir beliau. Namun, bagi saya, Gus Dur adalah orang jujur, polos, berani dan lugas dalam memberikan pendapat. Apa yang ada di dalam pemikiran beliau, mungkin tidak pernah sedikitpun ada di dalam benak kita.

Salah satu peninggalan Gus Dur yang hingga kini menjadi salah satu peninggalan penting bagi bangsa ini adalah, menjunjung tinggi rasa hormat - menghormati dan harga - menghargai antar sesama umat beragama dalam satu kesatuan, yaitu, Republik Indonesia. Kita, sebagai warga negara Republik Indonesia, tentunya sudah mempelajari hal - hal seperti ini. Mulai dari sekolah dasar, hingga duduk di bangku kuliah, kita sudah mengenal mata pelajaran PPKN, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Akan tetapi, dalam praktiknya, kita justru malah sering lupa.

Seperti yang kita ketahui, pada jaman orde baru, agama yang di akui di Indonesia berjumlah 5, namun sejak Gus Dur menjadi Presiden, kebebasan memeluk agama lebih di jamin. Terbukti dengan di jadikannya IMLEK sebagai libur nasional, dimana pada waktu kepemimpinan Presiden Soeharto, hal tersebut menjadi tabu bagi saudara - saudara kita warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. Meskipun, terkadang kebebasan itu di salah artikan oleh sebagian orang, dan kemudian menjadi kebablasan.

Indonesia adalah sebuah negara yang plural, nergara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama. Sebelum kita bahas lebih jauh, sebelumnya mari kita coba mengetahui arti kata dari plural itu sendiri.
Apa itu plural? pluralisme? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kira - kira mempunyai arti sebagai berikut :

Plural : jamak, lebih dari satu
Pluralisme : keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dng sistem sosial dan politiknya)

Dari pengertian diatas, saya mengambil kesimpulan bahwa pluralisme adalah, sebuah kondisi dimana di dalam suatu negara/wilayah terdapat berbagai macam suku bangsa dan agama yang memiliki watak dan tingkah laku yang berbeda, sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya masing - masing.

Jadi sangat jelas, bahwa negara Indonesia, yaang walaupun masyarakatnya mayoritas umat Muslim, namun juga memiliki keberagaman. Hendaknya lah kita sebagai warga negara Indonesia, menjunjung tinggi nilai - nilai kebersamaan, saling menghargai dan saling menghormati. Karena, secara tidak langsung, terkadang, ke-egoisan diri kita masing - masing membuat kita lupa akan hal tersebut, dan lalu memicu berbagai macam persoalan yang seharusnya tidak perlu terjadi apabila kita menyadari makna dari pluralisme tersebut.

Saya adalah seorang muslim, dan saat ini, saya tinggal satu rumah dengan sahabat saya yang kebetulan beragama Hindu. Dan kami saling menghormati satu sama lain. Tidak pernah terjadi perselisihan yang berarti, apalagi jika berkaitan dengan agama. Hal - hal seperti inilah yang sangat perlu kita terapkan dalam kehidupan kita sehari - hari. Nilai - nilai kebersamaan dan satu kesatuan sebagai warga negara Indonesia. Nilai - nilai seperti inilah yang di wariskan oleh Gus Dur, sehingga beliau sangat banyak mendapatkan penghargaan, baik dari dalam, maupun luar negeri. Sehingga tidak salah, kalau beliau di nobatkan sebagai bapak Pluralisme!

Sebagai seorang muslim, yang merupakan mayoritas di negara ini, saya sangat - sangat menghormati saudara - saudara saya yang berbeda, baik agama, suku dan adat istiadat. Kebetulan saya juga tinggal di Yogyakarta, yang merupakan Indonesia mini. Saya menghormati umat Nasrani yang merayakan Natal, dan mungkin saudara - saudara yang beragama Nasrani juga bisa menghormati keyakinan dalam agama saya, yaitu Islam, yang memang melarang kami mengucapkan selamat Natal, kecuali mungkin bagi pemimpin. Jikalau kita menyadari ini, tentunya tidak akan menjadi sebuah polemik, atau sebuah perdebatan yang akhirnya justru akan menimbulkan permusuhan di antara kita. 

Saya yakin seyakin yakinnya, tidak ada satu agamapun di dunia ini yang mengajarkan kita untuk saling bermusuhan, termasuk Islam. Percayalah, Islam itu adalah agama yang lembut, tidak pernah mengajarkan kekerasan. Untuk itu, seandainya ada seseorang, atau sekelompok orang yang berbuat keonaran, terror dan sebagainya, dan mengatasnamakan Islam, sesungguhnya mereka bukanlah bagian dari kami. Kita semua pasti menginginkan kedamaian, menginginkan ketentraman, menginginkan ketenangan, menginginkan bangsa ini terbebas dari konflik - konflik sara. Maka dari itu, marilah, mulai saat ini, kita bersama - sama bergandengan tangan, tidak saling menghujat, tidak saling menghina dan menjatuhkan. Bersama - sama kita bangun negara kita yang semakin lama semakin bobrok ini. Mari kita ciptakan suasana kondusif, suasana nyaman, damai dan harmoni. Karena sesungguhnya kawan, saudara - saudaraku tercinta, Damai Itu Memang Indah........


BIG RESPECT!!!!!!

Tuesday, February 9, 2010

Musik Untuk Hidup atau Hidup Untuk Musik

Tahun 2010, apakah di tahun ini kita akan mengalami invasi besar - besaran lagi seperti tahun 2009? Invasi besar - besaran dari musisi - musisi penipu atau musisi - musisi yang bener - bener jujur dalam bermusik? Mungkin sebagian dari kita merasa muak dengan kondisi musik Indonesia saat ini, atau bahkan mungkin sebagian dari kita merasa sangat senang dan heboh, karena sekarang, setiap tahun, bahkan mungkin setiap bulan banyak sekali bermunculan musisi - musisi baru yang sayangnya, kebanyakan sama!! Kalaupun ada yang berbeda, itu hanya sedikit dan kebanyakan bermain di jalur indie.

Tragedi invasi musik melayu mungkin sungguh menyesakkan jiwa kita. Musik Indonesia seperti berada pada level terendahnya saat ini. Dan apabila kita membanding - bandingkan dengan Malaysia, selera musik kita mungkin memang sedang mengalami kemunduran. Di Malaysia, negara yang saat ini mungkin adalah negara yang paling kita benci, masyarakatnya ternyata lebih menghargai musik - musik berkualitas dari band - band berkualitas yang berasal dari Indonesia. Mereka lebih menghargai dan menyukai musik - musik karya GIGI, Dewa 19, Ungu, Slank dll.Lalu kenapa justru di Indonesia berbanding terbalik?

Menurut pandangan saya, kondisi ini bisa juga di akibatkan oleh kondisi dari negara kita sendiri. Harus di akui, Malaysia sekarang jauh berada di atas kita, mereka lebih makmur dan lebih kaya. Masyarakatnya bisa menikmati hidup. Sangat berbeda dengan kondisi yang kita alami di negara kita tercinta ini, dimana untuk tersenyumpun terkadang menjadi hal yang sangat mahal. Semenjak jaman reformasi yang katanya jaman perubahan, kita justru seperti mengalami kemunduran. Bukannya tambah makmur, kita justru seperti tambah sengsara. Ini terbukti dengan semakin banyaknya kejadian bunuh diri.

Dilihat dari berbagai macam penyebab orang melakukan bunuh diri, mungkin saya dapat menarik kesimpulan, tingkat stres yang tinggi adalah penyebabnya. Lalu disaat stres, orang - orang biasanya membutuhkan hiburan, yang dimana mereka mampu melupakan beban hidup mereka walaupun untuk sejenak saja. Mendengarkan musik adalah salah satunya. Kita harus jujur, dibandingkan orang kaya, di Indonesia sepertinya orang miskin menjadi mayoritas. Dan tingkat stress orang miskin lebih tinggi di bandingkan orang kaya. Jadi tentunya, musik - musik yang mereka dengarkan adalah musik - musik yang tidak menambah beban pikiran mereka. Musik - musik yang sederhana, atau bahasa kerennya, easy listening.

Maka dari itulah, kita tidak bisa serta merta menyalahkan, mengapa musik - musik melayu saat ini begitu di gemari. Karena apa? Karena memang musik melayu seperti ST12, Kangen band dll sangat mudah di cerna, easy listening. Walaupun, mungkin kebanyakan dari musisi - musisi tersebut telah menipu diri mereka sendiri. Tapi mereka juga butuh hidup, sama seperti kita. Mereka bermain musik untuk hidup. Jadi mengapa kita harus terus menerus memberikan makian yang tidak perlu, karena memang, musik itu adalah pilihan. Pilihan kita, apakah kita hidup untuk musik, atau musik untuk hidup. Dan mari lah kita menghormati terhadap segala jenis musik, karena semua jenis musik itu adalah sebuah karya seni yang indah.



BIG RESPECT!!!!!!!

Thursday, February 4, 2010

Mau (beli) Tidur

Yap, Sepertinya tidur sudah merupakan sesuatu yang sangat mahal buat gw. Judul yang gw tulis di atas memang sama persis dengan judul lagu Slank, diambil dari album Slank Piss. Dari lirik dan lagunya, memang sepertinya pas banget buat ngegambarin hidup gw sekarang. Gw seperti jalan di tempat, gw punya mimpi yang tinggi, yang besar, tapi sepertinya mimpi itu susah banget buat gw gapai. Mimpi itu seperti terlalu mahal buat gw! sama seperti hari ini, hari - hari kesepian gw, sebenernya banyak banget lagu - lagu Slank yang pas banget dengan keadaan gw. Terbunuh sepi, High Phobia dll. 

Gw memang lagi sendirian dirumah, sebenernya gw sih udah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Yah, mungkin karena gw pengangguran, gw ga punya sesuatu buat gw kerjain. Malam ini, atau lebih tepatnya subuh ini, karena sekarang sudah jam setengah 4, gw masih belum bisa tidur. Padahal, kemarin gw cuma tidur tiga jam. Gw sebenernya ngantuk banget, capek banget. Tapi entah mengapa, bayang - bayang masa depan gw selalu menghantui gw. Orang - orang yang melihat gw, yang mencibir gw karena gw ga ngelakuin apa - apa. Gw ga bisa tidur, karena sebenernya gw takut. Gw takut banget buat menghadapi hari esok. Kadang gw berharap esok itu ga pernah ada.

Gw udah jatuh, gw pecundang dari segala pecundang. Subuh ini, gw cuma di temani komputer, lagu - lagu Slank dan sebotol anggur merah. Damn, how looser i am. Dan gw sendirian dong. Banyak, banyak banget yang bilang gw ini salah, salah jalan. Tapi terkadang mereka itu ga ngerti, ga ngerti gw. Gw itu ga mau jadi orang biasa - biasa. Gw mau jadi orang gde, orang besar yang terkenal. Entah apapun itu. Yang penting, pas gw mati, orang - orang tau gw. Tapi mungkin bener  kata Slank, mimpi gw itu mahal, tapi apa harus mimpi itu gw beli?? Pasti mahal!!!




Mau (beli) Tidur 
by Slank

Aku mau tidur tapi mata ini nggak juga menutup
Aku sudah ngantuk tapi otak melayang nggak menentu
Teringat mimpi-mimpi
Sampai saat ini belum juga nyata
Waktupun tertawa ha …… ha ……
Menyeret langkahku yang semakin tua
Aku langsung bangun dan bakar rokok
Kutendang-tendang ranjangku yang bobrok
Mengapa aku masih di kamar ini
Apa mesti mimpi itu kubeli …… mahal !
Aku rebah lagi mencoba untuk menutup mata lagi
Tapi masih saja pikiran itu-itu lagi yang datang
Aku bangun lagi dan bakar rokok
Kutendang-tendang ranjangku yang bobrok

Mengapa aku masih dikamar ini
Apa mesti mimpi itu kubeli ……

(Hei kamar gue udah muak disini, gue harus pindah dari situ, tapi gue belum mampu untuk pindah gimana ?)

Aku langsung bangun dan bakar rokok
Kubanting-banting ranjangku yang bobrok
Mengapa aku masih tetap disini
Apa mesti mimpi itu kubeli
Apa mesti tidur itu dibeli
Sekarang segalanya bisa dibeli
Mengapa aku masih tetap disini
Karena memang mimpi tetap disini
Karena memang mimpi harus dibeli nggak …… nggak mampu



Slank